Makalah Transformasi
Kata Pengantar
Di
dalam makalah pembelajaran ini terdapat “ Tranformasi Sistem Koordinat”.
Yang akan kami bahas satu persatu bagian – bagian yang terdapat di dalamnya.
Makalah
ini bukan satu-satunya media pembelajaran bagi mahasiswa, sehingga diharapkan
didampingi dengan buku teks, handout, dan sumber lain yang relevan. Kritik dan
saran yang membangun, penulis harapkan dari berbagai pihak untuk perbaikan dan
penyusunan makalah berikutnya.
Medan, Mei
2017
Penulis
Daftar isi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Belajar matematika merupakan sebuah proses perubahan tingkah laku Individu. Belajar ilmu matematika merupakan hal yang sangat penting dan harus di jalani oleh setiap manusia. Dengan Ilmu Matematika seseorang bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk, dengan Ilmu Matematika seseorang bisa membedakan mana yang boleh dan mana yang tidak boleh, dan dengan Ilmu Matematika juga seseorag bisa merumuskan tujuan hidup.
Mata pelajaran matematika merupakan yang sangat penting, dengan Ilmu Matematika kita mengetahui adanya geometri transformasi yang memuat refleksi, translasi, rotasi, dan dilatasi.
Dimana refleksi adalah pencerminan, yaitu proses mencerminkan setiap titik bangun geometri itu terhadap garis tertentu (sumbu cermin / sumbu simetri). Translasi adalah transformasi yang memindahakan setiap titik pada bidang dengan jarak dan arah tertentu. Rotasi adalah transformasi dengan cara memutar objek dengan titik pusat tertentu. Dilatasi adalah transformasi yang mengubah ukuran bangun tetapi tidak mengubah bentuknya.
Maka dari itu kami menulis makalah tentang geometri transformasi yang didalamnya memuat refleksi(pencerminan), translasi (pergeseran), rotasi (perputaran), dan dilatasi (pembesaran).
1.2. Rumusan masalah
Dalam membuat suatu makalah masalah sangatlah penting karena adanya masalah akan memberikan penuntun bagi pembahasan selanjutnya, untuk menentukan suatu masalah hendaknya memberikan petunjuk tentang pengumpulan data.
Adapun masalah yang akan kami bahas dalam makalah ini adalah tentang Geometri Transformasi yang didalamnya memuat tentang refleksi(pencerminan), translasi(pergeseran), rotasi(perputaran), dan dilatasi(pembesaran).
1.3. Tujuan
a. Mengetahui apa itu Refleksi
b. Mengetahui apa itu Translasi
c. Mengetahui apa itu Rotasi
d. Mengetahui apa itu Dilatasi
e. Dapat memahami apa yang dimaksud dengan refleksi, translasi, rotasi, dan dilatasi dan dapat menyelesaikan soal-soal yang tentang itu
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Transformasi
Transformasi
merupakan suatu pemetaan titik pada suatu bidang ke himpunan titik pada bidang
yang sama.
Jenis-jenis
dari transformasi yang dapat dilakukan antara lain :
1.
Translasi (Pergeseran)
2.
Refleksi(Pencerminan)
3.
Rotasi(Perputaran)Dilatasi(Penskalaan)
Berikut ilustrasinya :
2.2. Jenis – Jenis Transformasi
1.
Translasi
Adalah pemetaan suatu
titik pada atau bidang dengan cara menggeser. Misal menggeser dari kanan ke
kiri, ke sumbu x positif atau sumbu y positif.
Berdasarkan gambar di
atas, segitiga ABC yang mempunyai koordinat A(3, 9), B(3, 3), C(6, 3)
ditranslasikan:
menjadi segitiga A2B2C2
dengan A2 (-7,9), B2 (-7,3), C2 (-4,3)
menjadi segitiga A3B3C3
dengan A3 (3,-4), B3 (3,-10), C3 (6,-10)
menjadi segitiga A4B4C4
dengan A4 (-7,-4), B4 (-7,-10), C4
(-4,-10)
Berdasarkan penjelasan
diatas, maka untuk mencari nilai translasi dapat digunakan rumus sebagai berikut
:
P
(x,y) T =
P’(x+a, y+b)
dimana :
a menyatakan pergeseran horizontal
(kekanan+, kekiri-)
b menyatakan pergeseran vertikal
(keatas+,kebawah-)
Contoh
Soal :
1. a) Tentukan bayangan dari titik A (2, 3) oleh translasi T = (7, 8)
1. a) Tentukan bayangan dari titik A (2, 3) oleh translasi T = (7, 8)
b) Tentukan
bayangan dari titik A (5,10) oleh translasi
T
=
c) Tentukan bayangan dari titik A
(1,2) oleh translasi T = (1,2) dilanjutkan oleh translasi U = (3,4)
Pembahasan
Bayangan dari titik A oleh suatu transformasi namakan A’ Dua model yang biasa dipakai sebagai berikut:
Bayangan dari titik A oleh suatu transformasi namakan A’ Dua model yang biasa dipakai sebagai berikut:
P (a,b) A (x,y) = A’(x+a, y+b)
A
(x,y) T =
A’(x+a, y+b)
Hasilnya akan sama saja, hanya
sedikit beda cara penulisan, sehingga:
a) Bayangan dari titik A (2, 3) oleh translasi T = (7, 8)
a) Bayangan dari titik A (2, 3) oleh translasi T = (7, 8)
T
(7,8) A (2,3) = A’(2+7,3+8)
= A’(9,11)
b) Bayangan dari titik A (5,
10) oleh translasi T =
A
(5,10) T =
A’(5+4,10+2) = A’(9,12)
c) Tentukan bayangan
dari titik A (1,2) oleh translasi T = (1,2) dilanjutkan oleh translasi U =
(3,4)
A
(1,2) T =
A’(1+1,2+2) = A’(2,4)
A’
(2,4) U =
A’’(2+3,4+4) = A’(5,8)
2. Refleksi (Pencerminan)
Adalah pemetaan suatu titik atau
bangun dengan cara mencerminkannya pada suatu garis atau bidang.
Segitiga ABC dengan koordinat A(3,
9), B(3, 3), C(6, 3) dicerminkan:
·
terhadap sumbu Y menjadi segitiga A2B2C2 dengan
koordinat A2(-3, 9), B2(-3, 3), C2(-6, 3)
·
terhadap sumbu X menjadi segitiga A3B3C3 dengan
koordinat A3(3, -9), B3(3, -3), C3(6, -3)
·
terhadap titik (0, 0) menjadi segitiga
A4B4C4 dengan koordinat A4(-3, -9), B4(-3, -3), C4(-6, -3)
Segitiga ABC dengan koordinat A(3,
9), B(3, 3), C(6, 3) dicerminkan:
·
terhadap garis x = -2 menjadi segitiga
A5B5C5 dengan koordinat A5(-7, 9), B5(-7, 3), C5(-10, 3)
·
terhadap sumbu y = 1 menjadi segitiga
A6B6C6 dengan koordinat A6(3, -7), B6(3, -1), C6(6, -1)
Segitiga PQR dengan koordinat P(6,
4), Q(6, 1), R(10, 1) dicerminkan:
·
terhadap garis y = x menjadi segitiga
P2Q2R2 dengan koordinat P2(4, 6), Q2(1, 6), R2(1, 10)
·
terhadap garis y = -x menjadi segitiga
P3Q3R3 dengan koordinat P3(-4, -6), Q3(-1, -6), R3(-1, -10)
Berdasarkan penjelasan diatas dapat
dirumuskan :
Pencerminan terhadap garis x = a
atau y = b
P
(x,y) Mx - a P’(2a-x,y)
P
(x,y) My - b P’(x,2b-y)
Pencerminan terhadap sumbu x atau
sumbu y
P
(x,y) Mx P’(x,-y) → matriks
transformasi ;
P
(x,y) My P’(-x,y) → matriks
transformasi ;
Pencerminan terhadap titik (0, 0)
P
(x,y) M(0,1)P’(-x,y)
→ matriks transformasi ;
Pencerminan terhadap garis y = x
atau y = –x
P
(x,y) My=y P’(-x,y) → matriks
transformasi ;
P
(x,y) My= -x P’(-y,-x) → matriks
transformasi ;
Pencerminan terhadap garis y = mx +
c
Jika m = tan θ maka:
Sin 2θ =
dan cos 2θ =
] = [
] [
] + [
]
Contoh
soal
1. Bayangan
garis y = 2x + 2 yang dicerminkan terhadap garis y=x adalah
Pembahasan
Rumus
dasarnya
P(x,y)
→ P’ (x’,y’) (1)
Pencerminan
terhadap garis y = x
P(x,y)
→ P (y,x) (2)
Dari
1 dan 2 maka :
x’
= y y’ = x (3)
subsitusikan
(3) ke garis y = 2x + 2
x’
= 2y’ + 2 → 2y’ = x’ -2
y’ =
- 1
hasil
pencerminannya adalah y =
– 1
3.
Rotasi
(Perputaran)
Adalah pemetaan suatu
titik atau benda dengan cara memutarnya dari suatu pusat tertentu dengan jarak
tetap. Jarak ini dinamakan jari – jari.
Untuk rotasi searah jarum
jam, sudut diberi tanda negatif (–)
Untuk rotasi berlawanan arah
jarum jam, sudut diberi tanda positif (+)
Segitiga ABC dengan koordinat A(3,
9), B(3, 3), C(6, 3) dirotasi:
·
+90° atau –270° dengan pusat rotasi O(0, 0)
menjadi segitiga A2B2C2 dengan koordinat A2(-9, 3), B2(-3, 3), C2(-3, 6)
·
+270° atau –90° dengan pusat rotasi O(0, 0) menjadi
segitiga A3B3C3 dengan koordinat A2(9, -3), B2(3, -3), C2(3, -6)
·
+180° atau –180° dengan pusat rotasi O(0, 0) menjadi
segitiga A4B4C4 dengan koordinat A4(-3, -9), B4(-3, -3), C4(-6, -3)
Berdasarkan penjelasan diatas, maka
rotasi dapat dirumuskan sebagai berikut:
Rotasi sejauh θ dengan pusat
(a, b)
[
] = [
] [
] + [
]
Rumus praktis untuk rotasi dengan
pusat rotasi O(0, 0):
P
(x,y) R( 0,90̊
) P’(-y,x)
P
(x,y) R( 0,-90̊
) P’(y,-x)
P
(x,y) R( 0,180̊
) P’(-x,-y)
Contoh
soal
1.
Vektor x diputar terhadap
titik asal O sebesar θ ˂ 0 searah jarum
jam. Kemudian hasilnya dicerminkan terhadap garis y = -x, menghasilkan vektor y. Jika
y = Ax , maka matriks A= ......
Pembahasan
Matriks tranformasi
untuk rotasi dengan pusat rotasi (0, 0) dan sudut putar -θ (searah jarum jam)
M1= [
Matriks tranformasi
untuk Refleksi terhadap y = -x
M2= [
x ditransformasi berturut-turut oleh M1 dan M2 menjadiy dengan hubungan y = Ax , sehingga A adalah matriks komposisi dari M1 dan M2
A = M2 * M1
= [
[
4.
Dilatasi (Perkalian)
Dilatasi atau perkalian adalah transformasi geometri yang
mengubah ukuran suatu objek dengan factor skala tertentu terhadap suatu titik
acuan.
Transformasi
Dilatasi
1.
Dilatasi dengan pusat O (0,0)
(a) (b)
Pada
gambar diatas telah dijelaskan bahwa dilatasi berarti pembesaran. Perhatikan
gambar (a), titik A didilatasikan sebesar 2 dengan pusat O(0,0). Hasil dilatasi
itu adalah A’. karena dilatasinya sebesar 2, maka diperoleh jarak O A’ sebesar
dua kali OA.
Jika
dilatasinya sebesar k dengan pusat O(0,0), maka dapat digambarkan seperti
gambar (b) dan diperoleh hubungan berikut.
A(x,y) D(O:k) A’(x’,y’)
|
Dengan
: D = dilatasi
K = factor skala dilatasi
O = pusat dilatasi (0,0)
2.
Dilatasi
dengan pusat P(a,b)
y
y’ A’
y A
b
P(a,
b) B B’
0
a x x’
x
Perhatikan
gambar diatas, segitiga PAB didilatasikan dengan skala k dan pusat P(a,b). seperti yang telah diketahui bahwa
panjang PB’ adalah k kali panjang PB, begitu juga untuk panjang PA’ juga sama
dengan k kali panjang PA. jika koordinat A adalah (x,y), maka penurunan
dilatasi ini dapat menggunakan analisis vector.
=
Jadi
setiap titik A(x,y) yang didilatasikan dengan skala sebesar k dan pusat P(a,b)
dapat diperoleh hasil dilatasinya dengan rumus berikut.
A,(x,y) D(P,K) A’(x’,y’)
|
Dengan : D = dilatasi
P = pusat
(a,b)
K = skala
dilatasi
Contoh soal :
·
Bayangan
titik (9, 3) oleh dilatasi [O, 1/3] adalah . . .
Jawab :
2.3. Sifat
1.
Translasi : Mengubah posisi objek, sedangkan
bentuk dan ukuran tetap.
2.
Refleksi : Mengubah
kedudukan objek, sedangkan bentuk dan ukuran tetap.
3.
Rotasi : Mengubah
kedudukan, sedangkan bentuk dan ukuran objek tetap.
4.
Dilatasi : Mengubah
kedudukan dan bentuk objek, sedangkan bentuk tetap.
2.4. Aplikasi Transformasi Geometri
1)
Tempat Duduk Siswa
2)
Perpindahan Tempat Duduk Siswa
3)
Programmer game dalam membuat games.
Penerapan
translasi terlihat pada pergerakan objek saat mengikuti visualisasi dari
persamaan garis.
4)
Pada mikroskop atau alat pembesar.
Gambar
di samping menunjukkan alat pembesar yang merupakan alat penting di
laboratorium foto. Alat ini digunakan untuk memperbesar foto dari negatifnya
(klisenya). Dengan menggerakkan film di depan lensa, memungkinkan untuk
mengubah ukuran foto yang dihasilkan.
5)
Skala pada peta.
Pada
umumnya skala peta bertuliskan 1:1000000 cm yang artinya jika skala pada peta 1
cm maka pada kenyataannya berjarak 1000000 cm
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Adapun
secara ringkas kesimpulan materi tentang transformasi geometri sebagai berikut
:
a. Translasi (pergeseran) adalah transformasi yang memidahkan setiap titik
pada bidang dengan jarak dan arah tertentu.
b.
Refleksi (pencerminan)
adalah translasi yang memindahkan setiap titik pada bidang dengan sifat
pencerminan.
c.
Rotasi (perputaran) adalah
transformasi dengan cara memutar objek dengan titik pusat tertentu.
d.
Dilatasi (perkalian) adalah
transformasi yang mengubah ukuran bangun, tetapi tidak mengubah ukuran
bentuknya.
3.2. Saran
Makalah ini
dapat digunakan sebagai bahan untuk belajar geometri transformasi dimana dalam
makalah ini membahas geomatri transformasi secara detail yang memuat refleksi,
translasi, rotasi, dan dilatasi.
DAFTAR PUSTAKA
Damari, Ari, Matematika untuk SMA, Masmedia Buana Pustaka, Malang 2013.
Winarni Endang Styo, Sri Harmini, Matematika untuk PGSD, PT REMAJA
ROSDAKARYA, Bandung 2016
Marlangen,
Selly. 2013. Transformasi Geometri. http://sellymarlangen.blogspot.com.
Diakses pada tanggal 15 April 2016
Komentar
Posting Komentar