Psikologi Pendidikan tentang Motivasi



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Dalam proses belajar setiap siswa harus mempunyai suatu tujuan yang harus dicapai didalamnya, baik tujuan pendek maupun tujuan jangka penjang yang dapat membuat diri mereka mempunyai suatu perubahan yang terjadi setelah mereka mengikuti sebuah proses pendidikan yang diberikan oleh guru mereka. Seorang guru selayaknya memberkan sebuah dorongan yang harus dapat memberikan motivasi terhadap diri mereka untuk meningkatkan prestasi didalam belajar mereka.
Dorongan yang seharusnya diberikan oleh seorang guru tidak akan dapat merubah sikap/perilaku individu untuk dapat meningkatkan cara belajar mereka bilamana tidak adanya peran individu didalamnya, karena semuanya akan mempunyai suatu hubungan yang dapat memberikan satu nilai temabah dalam meningkatkan prestasi belajar.
Dalam meningkatkan prestasi belajar siswa seorang guru mempunyai andil didalamnya yang mana memberikan suatu arahan untuk dapat bagaimana meningkatkan prestasi belajar siswa. Bagaimana untuk dapat meningkatkan prestasi belajar? Salah satu bentuk untuk meningkatkan prestasi belajar yaitu dengan memberikan motivasi belajar kepada siswa. Dengan adanya motivasi belajar yang dibrikan kepada siswa harapannya dapat untuk meningkatkan prestasi mereka di sekolah.
Motivasi belajar ini diberikan berupa informasi yang dapat memberikan suatu nilai positif dalam meningkatkan prestasi belajar mereka. Bagi mereka yang mempunyai suatu motivasi prestasi dalam belajar akan membangun suatu aktivitas yang positf. Disini akan diberikan suatu informasi mengenai bagaimana meningkatkan motivasi dalam belajar yang akan lebih jelas dijabarkan dihalaman-halaman depan.
B.     Rumusan Masalah
1.      Jelaskan pengertian motivasi?
2.      Bagaimana mengendalikan motivasi?


C.    Tujuan Penulisan
1.      Untuk mengetahui apa yang dimaksud  pengertian motivasi belajar
2.      Untuk mengetahui cara mengendalikan motivasi

















BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Motivasi
Satu defenisi tentang motivasi diawali dari pendapat sebagai berikut: Motivation pertains to why behavior occurs. Tho important features of motivastion are that it energizes and directs behavior. (Benjamin, 1987:290) pendapat kedua menyebutkan bahwa; motivasi adalah proses yang memberi semangat, arah, dan kegigihan prilaku. Artinya perilaku yang termotivasi adalah perilaku yang penuh energi, terarah dan bertahan lama. (Santrock,2007: 510). Dan pendapat  lagi adalah menegaskan; motif ialah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk bertindak melakukan sesuatu. (Purwanto,1985: 69).
Dari tiga defenisi diatas, secara prinsip motivasi terkait dengan dorongan yang terdapat pada diri seseorang untuk melakukan sesuatu. Tiga kunci dalam motivasi adalah sebagai berikut :
1.      Dalam motivasi terdapat dorongan yang menjadikan seseorang mengambil tindakan atau tidak mengambil tindakan
2.      Dalam motivasi terdapat satu pertimbangan apakah harus memprioritaskan tindakan alternatif, baik itu tindakan A atau tindakan B
3.      Dalam motivasi terdapat lingkungan yang memberi atau menjadi sumber masukan atau pertimbangan seseorang untuk melakukan tindakan pertama atau kedua.

B.     Pengendalian Motivasi
Bila kita memiliki pengetahuan yang cukup, keterampilan yang memadai, serta kemampuan mengenal diri secara baik, maka kita dapat menentukan sendiri apa yang yang harus dilakukan. Motivasi pada diri kita akan menjadi bagian dari kehidupan kita untuk melakukan, mengembangkan serta mengendalikan diri mau kemana kita akhirnya.
Bagi anak usia sekolah sesuai dengan tugas perkembangan psikologisnya, maka pada usia anak sekolah dasar hal tersebut belumlah terjadi. Namun demikian lambat laun usia sekolah sampai pada jenjang yang lebih tinggi baik itu pada usia SLTP, SLTA, apalagi perguruan tinggi maka pengenalan terhadap diri sendiri semakin membaik. Dalam mengenal diri pada anak usia sekolah inilah, maka memberikan pengertian tentang hal-hal yang harus dilakukan, dipilih dan dihindari harus diberikan pada anak usia sekolah. Ini adalah bagian dari pekerjaan memotivasi anak utnuk melakukan sesuatu tepat untuk dirinya. Karena motivasi ini sangat berfungsi bagi kesehatan anak itu sendiri, kegunaan atau fungsi dati motif motif tersebut bagi tindakan manusia secara umum adalah sebagai berikut:
-          Motif itu mendorong manusia untuk berbuat/bertindak
-          Motif itu menentukan arah perbuatan
-          Motif itu menyeleksi perbuatan kita. (Purwanto, 1985:81).
Bila satu tindakan memang akan memberi manfaat baik untuk dirinya sendiri atau untuk orang lain, maka hal itu pantas dilakukan.
Adapun perbedaan motivasi dari dalam dan dari luar dijelaskan sebagai berikut:
Motivasi ekstrinsik adalah melakukan sesuatu untuk mendapatkan sesuatu yang lain (cara untuk mencapai tujuan). Motivasi intrinsik adalah motivasi internal untuk melakukan sesuatu demi sesuatu itu sendiri (tujuan itu sendiri). (Santrock, 2007:514)
Beberapa tahapan yang juga harus dipertimbangkan dalam mengambil tindakan ini disebut dengan proses yang menggambarkan motivasi itu berperan dalam diri kita. Proses motivasi itu tiga langkah yaitu:
1.         Adanya suatu kondisi yang terbentuk dari tenaga-tenaga pendorong ( desakan, motif, kebutuhan dan keinginan) yang menimbulkan suatu ketegangan atau tension.
2.         Berlangsungnya kegiatan atau tingkah laku yang diarahkan kepada pencapaian sesuatu tujuan yang akan mengendalikan atau menghilangkan ketegangan.
3.         Pencapaian tujuan dan berkurangnya atau hilangnya ketegangan. (Sukmadinata, 2004:62).
Memberi tahun kepada anak, apa dasar melakukan belajar, mengapa ia harus melakukan itu, adalah hal yang sangat penting. Anak harus belajar dan harus mengerti mengapa harus  belajar. Maka menyadarkan atau meyakinkan anak akan arti terdidik bagi kedudukan orang dalam masyarakat, menyadarkan atau meyakinkan akan manfaat bahan-bahan pelajaran yang disajikan oleh sekolah bagi kehidupannya kelak sesudah meninggalkan sekolah-sekolah dan sebagainya merupakan usaha-usaha memotivasikan tindakan belajar si anak. (Thorntowi, 1993:72)

C.     Motivasi untuk Belajar
Dalam dunia pendidikan seseorang yang belajar dengan baik, niat yang benar serta mendapatkan hasil yang gemilang, itu semua merupakan harapan semua bahkan setiap orang. Untuk mencapai hal ini, ada tiga bagian penting ; Pertama niat yang baik, yang artinya dengan niat yang benar, berarti ia belajar dengan sungguh sungguh sepenuh hati tanpa disuruh ataupun diperintah. Kedua, belajar dilaksanakan dengan baik, maka seorang anak akan berusaha belajar dengan baik, tidak curang dan tidak merugikan orang lain. Ketiga, mencapai hasil yang gemilang, bahwa dengan belajar akan memperoleh hasil, yang dihasilkan dari usaha dia sendiri, bukan orang lain.
Ketiga rangkaian diatas dapat dilakukan oleh seorang anak, jika diberitahu betapa pentingnya belajar dalam kehidupan ini. Adapun untuk penggunaan motivasi, ada dua golongan sebagai berikut:
·         Motif primer (motif dasar)
Motif yang menunjukkan ada motif yang tidak dipelajari dan sering juga digunakan untuk istilah dorongan, baik dorongan fisiologis maupun dorongan umum.
·         Motif sekunder
Menunjukkan ada motif yang berkembang dalam diri individu karena pengalaman, dan dipelajari.
Adapun beberapa fungsi motivasi adalah :
·         Mendorong timbulnya kelakan aa sa percobaan. Ana motivasi tidak akan imbl erbaan seperti belaar.
·         Sebagai engarah
Yaitu mengarahkan percobaan kepada pencapaian yang diinginkan.
·         Sebagai penggerak
Yaitu berfungsi sebagai mesin bagi mobil. Besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya suatu pekerjaan.
Dapat diketahui bahwa tidak ada motivasi memberi alernatif yang ea apabila dibalik, bahwa prestasi menjadi motivasi belajar bagi anak. Bila ini terjadi maka motivasi akan memberikan kepuasan sesaat bukan permanen sesuai yang diinginkan.
D.    Pembelajaran Yang Mendayagunakan Motivasi
Bila anak belajar dengan semangat yang tinggi, belajar tanpa diperintah, dia selalu menggunakan waktu dengan sebaik baik nya, baik disekolah maupun dirumah, menggunakan waktunya untuk belajar dan melakukannya sendiri. Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa pendidik selalu menggambarkan inilah anak sekolah yang baik.
Betapa pentingnya motivasi, apabila dikelola dengan baik. Karena motivasi dapat menjadikan kekuatan bagi sesorang terutama yang sedang melakukan kegiatan belajar. Motivasi dianggap sebagai penggerak ama dalam menstruktur tingkah laku, pemikiran, emosi, dan minat belajar untuk mencapai pembelajaran yang berkesan.
Motivasi merupakan hal yang penting dalam belajar adalah sebagai berikut :
·         Motivasi memberi semangat seorang pelajar dalam kegiatan kegiatan belajarnya.
·         Motivasi motivasi percobaan sebagai pemilih dari ide kegiatan dimana seseorang berkeinginan untuk melakukannya.
·         Motivasi memberi enk da ingkah laku.
Seorang pendidik dengan bekal psikologi pendidikan, psikologi anak, psikologi perkembangan juga psikologi belajar, maka ia akan menjadikan anak sebagai bagian dari kehidupan yang memiliki dunianya sendiri. Dan pendidik akan merancang pembelajaran berdasarkan kebihan anak dan menyeimbangkannya berdasarkan perkembangan jiwa anak dan materi pelajarannya. Dan ada akhirnya seorang pendidik akan mengembangkan alat evaluasi sesuai dengan perkembangan anak, dengan hal ini akan membuat peserta didik tidak terbebani dengan pelajarannya.
Dan hal yang paling terpenting dalam mengembangkan motivasi untuk kegiatan belajar adalah; bahwa motivasi instristik lebih baik dari pada motivasi ekstrinsik. Oleh karena itu bangunkanlah motivasi motivasi untuk peserta didik kita. Agar mereka mau belajar memang atas kemauan mereka tanpa diperintah ataupun karena aku kena marah. Dengan motivasi anak akan memperoleh awal kegiatan belajar yang baik dan benar, serta prestasi yang akan dicapai sesuai dengan apa yang diharapkannya. Motivasi menurut Mc. Donald adalah suatu perubahan energy di dalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif ( perasaan ) dan reaksi untuk mencapai tujuan.
E.     Prinsip -  Prinsip Motivasi dalam Belajar.
1.      Motivasi sebagai alat penggerak yang mendorong aktivitas belajar siswa
2.      Motivasi instrinsik, yaitu motif yang menjadi aktif atau berfungsi tanpa perlu dirangsang dari luar, karena didalam diri individu tersebut sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu.
3.      Motivasi berupa pujian lebih baik daripada hukuman
4.      Motivasi berhubungan erat dengan kebutuhan dalam belajar.
5.      Motivasi dapat memupuk optimism dalam belajar
6.      Motivasi melahirkan prestasi dalam belajar

F.      Fungsi motivasi dalam proses belajar anak
1.      Motivasi sebagai pendorong perbuatan
2.      Motivasi sebagai penggerak perbuatan
3.      Motivasi sebagai pengarah perbuatan

G.    Bentuk – bentuk motivasi
1.      Memberikan angka
Angka yang dimaksud adalah symbol atau nilai dari hasil aktivitas belajar peserta didik.
2.      Hadiah
Dalam pendidikan hadiah bisa dijadikan sebagai alat untuk memberikan motivasi. Hadiah dapat diberikan kepada anak didik yang berprestasi

3.      Kompetisi
Kompetisi adalah persaingan, yang dapat digunakan sebagai alat motivasi untuk mendorong anak didik agar menjadi bergairah dalam belajar.
4.      Ego involvement
Menumbuhkan kesadaran kepada anak didik agar merasakan pentingnnya tugas dan menerimanya sebagai suatu tantangan, sehingga bekerja keras dengan mempertahankan harga diri adalah salah satu bentuk motivasi yang cukup penting.
5.      Memberikan ulangan
Ulangan bisa dijadikan motivasi, sehingga anak didik biasanya mempersiapkan diri dengan belajar jauh – jauh hari untuk menghadapi ulangan
6.      Mengetahui hasil
Bagi peserta didik uang menyadari betapa besarnya sebuah nilai prestasi belajar akan meningkatkan intensitas belajarnya guna mendapatkan prestasi belajar yang melebihi prestasi belajar yang diketahui sebelumnya.
7.      Pujian
Guru bisa memanfaatkan pujian untuk memuji keberhasilan anak didik dalam mengerjakan pekerjaan sekolah.
8.      Hukuman
Hukuman merupakan motivasi bila dilakukan dengan pendekatan edukatif, bukan karena dendam. Pendekatan edukatif yang dimaksud sebagai hukuman yang mendidik, yang bertujuan memperbaiki sikap atau perbuatan anak didik.
H.    Cara – cara pemberian motivasi
1.      Mengajarkan anak tentang keahlian memecahkan masalah
Langkah pertama mengajarkan anak tentang keahlian memecahkan masalah adalah memahami bagaimana mereka menyadari bahwa anak bukanlah korban dari pengharapan. Sehingga, orang tua seharusnya menghindari perilaku pemberian kekuasaan. Ketika orang tua membentak anak yang tidak temotivasi maka orang tua tersebut malah memberikan anak perlawaan terhadap perilaku kekuasaan. Maka, gunakan perbuatan yang lembut dalam mengajarkan anak menyelesaikan masalahnya.

2.      Motivasi harus dilandasi kasih sayang
Motivasi memang haruslah dilandasi oleh kasih sayang agar anak tidak sungkan menceritakan masalahnya kepada orang tua. Beberapa hal dalam menyampaikan motivasi dengan kasih sayang:
a.       Ajak anak dalam situasi baru misalnya pariwisata atau silaturahmi hal ini melupakan persoalan dan membuat anak bercerita tentang masalahnya
b.      Sanjung mereka betapapun pretasinya tidak menggembirakan
c.       Bersabar dan berdoa terhadap apa yang telah dilakukan
3.      Memberikan pujian walau secuil.
Memberikan pujian anak tidak membuatnya manja. Hanya jika tidak mendapat pujian maka anak akan menjadi aneh.

Musbikin, Imam. 2012. Mengatasi Anak Mogok Sekolah + Malas Belajar.  Jogyajakarta: Laksana

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makalah Transformasi

PERAN PGRI DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN

PRINSIP DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BELAJAR