Survey Perbandingan Sekolah
MADRASAH
TSANAWIYAH SWASTA
DARULARAFAH
1.
A. Profile Madrasah Tsanawiyah Darularafah
Nama
Madrasah : MTs Swasta
Darularafah
Berdiri : 17 Agustus
1986
Izin
Operasional : 14 Desember
1988
Penyelenggara
Madrasah : Yayasan Pesantren Darularafah
Raya
Nomor
Induk Madrasah : T.01.038
Nomor
Statistik Madrasah: 121212070010
Jenjang
Akreditasi : “A” (Sangat
Baik)
Nomor
Piagam Akreditasi : 392/MTs/12.10/2005
Jarak
Dari Kota : ± 25 Km
Alamat : Jln.
Berdikari
Desa
Lau Bakeri
Kec.
Kutalimbaru
Kab.
Deli Serdang
Provinsi
Sumatera Utara
No
Hp/Telp (061) 77682999 / 0852 6175 2471
Kepemilikan
Tanah : a. Status Tanah
Yayasan
b.
Luas Tanah 60.000 m2
B.
Visi dan Misi Madrasah
Visi
:
Menjadi
Lembaga Pendidikan Islam yang unggul dan mampu menghasilkan kader – kader islam yang beriman,
bertakwa, dan berkualitas.
Misi
:
1. Mendidik
siswa menjadi kader islam yang berakhlak mulia, sehat jasmani, dan rohani.
2. Mendidik
siswa menjadi kader islam yang berkualitas dalam ilmu agama, berjiwa ikhlas,
tabah, tangguh dalam syariat islam secara utuh.
3. Mendidik
siswa menjadi kader islam yang mampu berkomunikasi dalam Bahasa Arab dan
Inggris.
4. Mendidik
siswa menjadi kader islam yang memiliki dasar ilmu pengetahuan dan memiliki
keterampilan.
5. Mengadakan
penyempurnaan dalam program pengajaran dengan tidak melepaskan nilai – nilai
keislaman.
C. Program Kegiatan
Sebagai
Lembaga Pendidikan Islam, MTs Swasta Darularafah memiliki program kegiatan –
kegiatan yang bertujuan untuk menghasilkan siswa yang berkualitas dalam
keilmuwan, berprestasi dan terampil.
Adapun
kegiatan yang terlaksana, antara lain :
1. Upacara
Bendera
2. Majalah
Dinding Madrasah
3. Lomba
Kecakapan Baris Berbaris (LKBB)
4. Pramuka
5. Lomba
Cerdas cermat
6. Silat
7. Latihan
Pidato Tiga Bahasa
8. Pembinaan
Atlit Olahraga
9. Pemutaran
Film Bahasa Arab dan Inggris
D.
Prestasi Siswa dan Guru
Ada
beberapa event – event seni dan olaharaga yang pernah diikuti oleh siswa dan
guru MTs Darularafah yaitu :
Siswa :
1. Juara
1 Lomba Pidato Bahasa Indonesia ( PORSEN ) antar Madrasah se – Provinsi
Sumatera Utara Tahun 2007 di Pematang Siantar.
2. Lomba
Pidato Bahasa Arab ( PORSENI ) antar Madrasah se – Provinsi Sumatera Utara
Tahun 2007 di Pematang Siantar.
3. Juara
1 Lomba Pidato Bahasa Indonesia ( PORSENI ) antar Madrasah KANDEPAG KABUPATEN
DELI SERDANG 2007.
4. Juara
1 Lomba Pidato Bahasa Arab ( PORSENI ) antar Madrasah KANDEPAG KABUPATEN DELI
SERDANG tahun 2007.
5. Juara
1 Lomba Pidato Bahasa Inggris ( PORSENI ) antar Madrasah KANDEPAG KABUPATEN
DELI SERDANG tahun 2007.
6. Juara
3 Lomba Tenis Meja ( PORSENI ) antar Madrasah KANDEPAG KABUPATEN DELI SERDANG
tahun 2007.
7. Juara
3 Lompat Jauh ( PORSENI ) antar Madrasah KANDEPAG KABUPATEN DELI SERDANG tahun
2007.
8. POSPEKAB
Kabupaten Deli Serdang.
9. POSPEDA
2007 se – Sumatera Utara di Padang Sidempuan.
10. POSPENAS
2007 di Kutai Kalimantan Timur
11. Juara
1 Lomba Lari 100m Putra PORSENI Madrasah Kementrian Agama Kabupaten Deli
Serdang 2010.
12. Juara
1 Lomba Pidato Bahasa Arab PORSENI Madrasah Kementrian Agama Kabupaten Deli
Serdang 2010.
13. Juara
2 Lomba Pidato Bahasa Inggris PORSENI Madrasah Kementrian Agama Kabupaten Deli
Serdang 2010.
14. Juara
2 Lomba Tenis Meja Single Putra PORSENI Madrasah Kementrian Agama Kabupaten Deli
Serdang 2010.
15. Juara
3 Lomba Lompat Juah Putra PORSENI Madrasah Kementrian Agama Kabupaten Deli
Serdang 2010.
16. Juara
3 Lomba Cerdas Cermat Bidang Studi IPS PORSENI Madrasah Kementrian Agama
Kabupaten Deli Serdang 2010.
17. Juara
3 Lomba Cerdas Cermat Bidang Studi Bahasa Inggris PORSENI Madrasah Kementrian
Agama Kabupaten Deli Serdang 2010.
18. Juara
2 Lomba Pidato Bahasa Arab Antar Sekolah MTs diselenggarkan oleh Blue Band
2011.
19. Juara
1 Lomba Sains antar sekolah sekota Medan yang diselenggarakan KIMIA FARMA 2013.
Guru :
1. Juara
3 Silat POSPENAS 2007 di Kutai Kalimantan Timur.
2. Juara
3 POMDA se Sumatera Utara di Medan 2007
E.
Rencana dan Konsep Peningkatan Kegiatan Belajar Mengajar
Madrasah
Tsanawiyah Swasta Darularafah telah menyusun rencana – rencana dan konsep – konsep
dalam meningkatkan kegiatan belajar - mengajar siswa di Madrasah Tsanawiyah
Swasta Darularafah yaitu :
1. Meningkatkan
SDM Guru dengan mengadakan Musyawarah Guru Mata pelajaran ( MGMP ), pengadaan
media pembelajaran visual ( in fokus ) dan pengadaan buku – buku pendukung.
2. Meningkatkan
Siswa dengan pengadaan media pembelajaran visual ( in fokus ) dan pengadaan
buku – buku pendukung.
3. Meningkatkan
kualitas bahasa arab dan inggris siswa melalui kegiatan “Tyasji’ dan Islah
Lugot “.
F.
Jumlah Kelas
NO
|
Keterangan Gedung
|
Jumlah
|
Baik
|
Rusak
Ringan
|
Rusak
Berat
|
Luas m2
|
Ket
|
1
|
Ruang Kelas
|
29
|
√
|
~
|
~
|
1008
|
|
2
|
Ruang Perpustakaan
|
1
|
√
|
~
|
~
|
120
|
|
3
|
Ruang Laboratorium Biologi
|
1
|
√
|
~
|
~
|
48
|
|
4
|
Ruang Laboratorium Fisika
|
1
|
√
|
~
|
~
|
48
|
|
5
|
Ruang Laboratorium Kimia
|
1
|
√
|
~
|
~
|
48
|
|
6
|
Ruang Laboratorium Komputer
|
1
|
√
|
~
|
~
|
48
|
|
7
|
Ruang Laboratorium Bahasa
|
1
|
√
|
~
|
~
|
48
|
|
8
|
Ruang Laboratorium Multimedia
|
~
|
~
|
~
|
~
|
~
|
|
9
|
Ruang Kepala
|
1
|
√
|
~
|
~
|
15
|
|
10
|
Ruang Guru
|
1
|
√
|
~
|
~
|
48
|
|
11
|
Ruang Tata Usaha
|
1
|
√
|
~
|
~
|
48
|
|
12
|
Musholla
|
1
|
√
|
~
|
~
|
500
|
|
13
|
Ruang BP/BK
|
1
|
√
|
~
|
~
|
35
|
|
14
|
Ruang UKS
|
1
|
√
|
~
|
~
|
48
|
|
15
|
Ruang Osis
|
1
|
√
|
~
|
~
|
4
|
|
16
|
Gudang
|
1
|
√
|
~
|
~
|
6
|
|
17
|
Ruang Sirkulasi
|
1
|
√
|
~
|
~
|
25
|
|
18
|
Kamar Mandi Kepala
|
1
|
√
|
~
|
~
|
6
|
|
19
|
Kamar Mandi Guru
|
1
|
√
|
~
|
~
|
6
|
|
20
|
Kamar Mandi Siswa Putra
|
2
|
√
|
~
|
~
|
12
|
|
21
|
Kamar Mandi Siswa Putri
|
~
|
~
|
~
|
~
|
~
|
|
22
|
Halaman / Lapangan Olah Raga
|
1
|
√
|
~
|
~
|
500
|
G.
Pengelola
Tenaga Pendidik
|
PNS (LK)
|
PNS(PR)
|
NON(LK)
|
NON(LK)
|
Jumlah
|
Guru PNS diperbantukan tetap
|
~
|
~
|
~
|
~
|
~
|
Guru tetap yayasan
|
~
|
~
|
30
|
16
|
46
|
Guru Honorer
|
~
|
~
|
~
|
~
|
~
|
Guru tidak tetap
|
~
|
~
|
~
|
~
|
~
|
Tenaga Kependidikan
|
~
|
~
|
~
|
3
|
3
|
Jumlah
|
~
|
~
|
30
|
19
|
49
|
H.
Rombongan Belajar
Keadaan Kelas Siswa
|
Jlh.Rombel
|
LK
|
PR
|
Jumlah
|
Kelas VII
|
9
|
270
|
~
|
270
|
Kelas VIII
|
11
|
324
|
~
|
324
|
Kelas IX
|
9
|
281
|
~
|
281
|
Jumlah
|
21
|
875
|
~
|
875
|
2.Struktur Organisasi
Madrasah Tsanawiyah Swasta Darularafah
Adapun
pembagian tugas struktural MTs Swasta Darularafah Pesantren Darularafah Raya
Tahun Pelajaran 2015 – 2016
I.
Kepala Sekolah
Tugas, wewenang, dan tanggung jawab
1. Kepala
Sekolah sebagai pimpinan tertinggi dalam Struktur Organisasi Sekolah.
2. Sebagai
Promotor dalam melaksanakan Kegiatan Belajar Mengajar.
3. Sebagai
Administrator.
4. Sebagai
Supervisor.
5. Sebagai
Motivator.
6. Sebagai
Bendaharawan.
II.
Administrasi Kepala Sekolah
1. Bagan
Organisasi Sekolah
2. Perincian
Tugas Guru
3. Program
Kerja Tahunan
4. Kalender
Pendidikan
5. RAPBS
(Bagian Administrasi PDA Raya )
6. Data
Guru, TU, dan Pegawai
7. Berkas
BP.3 ( Bagian Pengasuhan Santri)
8. Buku
Tamu Umum dan Khusus
9. Buku
Notulen Rapat
10. Buku
Harian Kerja
11. Buku
Pengumuman
12. Buku
Pembinaan
13. Buku
Tugas Piket
14. Buku
Supervisi
15. Buku
Cuti Guru dan Pegawai
16. Buku
Kurikulum
17. Berkas
Peraturan dan Tata Tertib Sekolah
18. Jadwal
Pelajaran
19. Denah
Sekolah
20. Berkas
Pendidikan Sekolah
21. AD,
ART, Yayasan
22. Kumpulan
Surat Surat Keputusan (SK)
III.
Tugas Wakil Kepala Madrasah (PKM I) /
Bidang Kurikulum
1. Rencana
Kerja Guru
2. Revisi
/ Pengembangan Silabus Umum dan Agama
3. Buku
Acuan Pegangan Guru Umum dan Agama
4. Pelaksanaan
Evaluasi Belajar
5. Kisi
– Kisi Penyusunan Test
6. Diagram
Pencapaian Target Kurikulum dan Daya Serap Siswa
7. Kumpulan
Bahan Evaluasi
8. Buku
Catatan Pembinaan
9. Jadwal
Pelajaran
10. Jadwal
dan Dokumentasi Ko Kurikuler
IV.
Tugas Wakil Kepala Madrasah (PKM II) /
Bidang Pengajaran dan Pendidikan
1. Catatan
Pelaksanaan KBM
2. Laporan
KBM Mingguan
3. Menentukan
Guru Pengganti Dalam Proses KBM
4. Laporan
Honor Guru Perbulan
5. Pertemuan
Wali Kelas dan Pengasuhan
6. Mengkoordinir
Laporan Administrasi Wali Kelas
7. Inventarisasi
peralatan Kantor
8. Mengontrol
Pelaksanaan Belajar Malam / Wali Kelas
9. Catatan
Cuti Guru dan Pegawai
V.
Tugas Wakil Kepala Madrasah (PKM III) /
Bidang Kesiswaan
1. Merencanakan
Penerimaan Siswa Baru ( Bekerja Sama dengan Panitia )
2. Menertibkan
Administrasi
a. Buku
Induk Siswa
b. Buku
Klaper
c. Daftar
Nama Siswa Perkelas
d. Absensi
Siswa
e. Daftar
Tamatan
f. Daftar
Penerimaan STTB
g. Buku
Kumpulan Nilai ( DKN )
h. Buku
Rapot
i.
Buku Teguran Siswa
j.
Papan Data Siswa
k. Tata
Tertib Siswa
l.
Buku Mutasi Siswa
m. DAPODIK
3. Mempersiapkan
Acara Kenaikan Kelas
4. Mempersiapkan
Upacara / Apel
5. Karya
Wisata
6. Mengkoordinir
Keamanan dan Ketertiban Siswa Sehari – Hari
7. Mengkoordinir
Kegiatan Insidenti
8. Melaksanakan
Program 5K ( Keamanan, Kebersihan, Keindahan, Ketertiban, dan Kekeluargaan )
VI.
Tugas Staff Tata Usaha
Tata Usaha I
1. Buku
Mutasi Mahasiswa
2. Buku
Klaper
3. Menyiapkan
Buku Kurikulum
4. Buku
Induk Siswa (DAPODIK)
5. Laporan
– Laporan
6. Dokumentasi
Tata
Usaha II
1. Jadwal
Pengajaran
2. Notulen
Rapat
3. Daftar
Kelas
4. Absensi
Siswa
5. Keadaan
Siswa, Guru, dan Pegawai
6. Buku
DKN
7. Daftar
Nilai
Tata
Usaha III
1. Kumpulan
Test
2. Daftar
Invetarisasi
3. Buku
Pegangan Guru
4. Agenda
Surat
5. Surat
Menyurat / Arsip
6. Juru
Ketik
7. Buku
Tamu Umum dan Khusus
8. Buku
Catatan Kelas dan Absensi
VII.
Tugas Guru
1. Membuat
Perangkat KBM dengan lengkap
2. Wajib
hadir 5 menit sebelum mengajar
3. Mengikuti
Apel/ Upacara Mingguan
4. Melapor
Kepada Ka. Sekolah atau Piket bila terlambat hadir
5. Wajib
Meminta Izin dari SDM bila berhalangan hadir atau kepentingan yang tidak dapat
ditunda
6. Meminta
Izin Kepada Ka. Sekolah / Wakil bila akan ada kegiatan KBM diluar Kelas.
7. Tidak
akan meninggalkan kelas sebelum waktu mengajar berakhir
8. Berpakaian
sopan, rapi, dan mengikuti ketentuan yang di tetapkan oleh Yayasan PDA
9. Supervisi
kunjungan kelas insidentil
VIII. Tugas
Guru Piket
1. Mencatat
kehadiran guru
2. Memeriksa
kelas waktu jam belajar
3. Menggantikan
guru yang berhalangan hadir
4. Melarang
siswa yang keluar kelas saat KBM berlangsung
5. Memukul
lonceng / bel pergantian jam belajar
6. Membantu
pelaksanaan acara kurikulum kelas
7. Membantu
pelaksanaan ujian
IX.
Tugas Wali Kelas
1. Sebagai
wakil orang tua sekaligus guru
2. Mengarahkan
anak yang perlu bimbingan
3. Memberikan
motivasi cara belajar yang baik
4. Mengadakan
bimbingan belajar kelompok ( muajjah )
5. Meneliti
kemajuan dan perkembangan siswa ( akademis, sosial, fisik, dan pribadi )
6. Administrasi
kelas yang dipimpin :
a. Absen
siswa
b. Data
tentang siswa
c. Daftar
kelas / Laporan bulanan
d. Mengatur
piket kelas
e. Jadwal
pelajaran di kelas
7. Pengisian
Lager Umum dan Agama
8. Pengisian
Rapot Umum dan Agama
3.Pelaksanaan
Organisasi
Didalam pelaksanaan
kegiatan organisasi, MTs Darularafah sudah memenuhi fungsi fungsi manajemen
organisasi menurut G.Terry. Berikut adalah fungsi manajemen organisasi menurut
G.Terry :
1.
Perencanaan (Planning)
Yaitu
sebagai dasar pemikiran dari tujuan dan penyusunan langkah langkah yang akan
dipakai untuk mencapai tujuan. Merencanakan berarti mempersiapkan segala
kebutuhan dan apa apa saja kendala yang akan dihadapi kelak untuk mencapai
tujuan organisasi tersebut.
2.
Pengorganisasian (Organization)
Yaitu
mengumpulkan orang orang dan menempatkan mereka sesuai dengan keahlian dan
kemampuan masing masing anggota dalam pekerjaan yang sudah direncanakan.
3.
Penggerakan (Actualing)
Yaitu
menggerakkan organisasi agar dapat berjalan sesuai dengan pekerjaan yang telah
dibagikan kepada setiap anggota, serta menggerakkan seluruh sumber daya yang
ada dalam organisasi agar dapat berjalan dan sesuai dengan tujuan organisasi.
4.
Pengawasan (Controlling)
Yaitu
mengawasi apakah gerakan dari organisasi sudah berjalan dengan baik atau belum.
Serta mengawasi penggunaan sumber daya dalam organisasi agar dapat terpakai
secara efektif dan efisien tanpa ada yang melenceng dari tujuan organisasi.
Dari
beberapa fungsi manajemen menurut G.Terry dapat disimpulkan bahwa MTs
Darularafah telah memenuhi itu semua.
1.
Pertama mengenai perencanaan. MTs
Darularafah telah membuat perencanaan didalam sebuah organisasi, mulai dari
visi misi yang bertujuan untuk menghasilkan kader – kader islam yang beriman
dan bertakwa. Dan diatas juga sudah dipaparkan mengenai rencana dan konsep
peningkatan kegiatan belajar mengajar, serta pembagian tugas struktur
organisasi MTs Darularafah.
2.
Kedua mengenai pengorganisasian. Dapat
dilihat dari struktur organisasi yang telah dibuat mulai dari ketua yayasan,
kepala madrasah, sampai dengan wali kelas dan siswa. Dari pembentukan struktur
organisasi tersebut dapat dipastikan bahwa MTs Darularafah telah mengumpulkan
orang – orang demi menjalankan pekeraan yang telah direncanakan.
3.
Ketiga mengenai penggerakan.
Berdasarakan informasi yang didapat dari para santri bahwasanya pekerjaan yang
telah diberikan kepada setiap anggota organisasi sudah bergerak sesuai
fungsinya dan berjalan dengan baik. Misalnya wali kelas, salah satu tugas wali
kelas adalah membuat kelompok belajar (muajjah) yang dilakukan pada malam hari
ba’da isya di kelas masing masing. Dan kegiatan itu berlangsung dan berjalan
sesuai rencana kerja yang telah dibuat. Berarti dari pihak atasan sudah benar
benar menggerakkan para anggotanya untuk melaksanakan amanah yang telah
diterima oleh masing masing anggota.
4.
Keempat mengenai pengawasan. Misalnya
diambil dari salah satu contoh kegiatan diatas, yaitu membuat kelompok belajar
(muajjah) yang dilaksanakan pada malam hari. Kegiatan tersebut di awasi
langsung oleh kepala sekolah yang mengelilingi seluruh kelas untuk memastikan
apakah kegiatan muajjah ini sudah berjalan atau belum. Dengan pengawasan
langsung dari kepala sekolah dapat dilihat apakah sumber daya yang di
organisasi sudah efektif dan efisisen.
Dari
pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwasanya MTs Darularafah telah memenuhi
fungsi manajemen menurut G.Terry. Yang didalam organisasinya terdapat 4 fungsi,
yaitu planning, organization, actualing, dan controlling.
4.Bentuk Kepemimpinan
Kepala Sekolah dalam Pengambilan Keputusan
Dalam pengambilan
keputusan, kepala sekolah terlebih dahulu merundingkannya kepada PKM mengenai
masalah yang sedang terjadi dan bagaimana solusi nya. Misalnya saja, mengenai
keterlambatan guru. Ketika masalah ini didapati dan menjadi sebuah kasus, yang
mana jika ini terus terjadi akan menghambat tujuan organisasi. Maka berkumpul
lah para kepala sekolah dan PKM PKM nya. Disanalah akan dibicarakan masalah
tersebut dan dirundingkan bagaimana solusi untuk menghentikannya ataupun
meminimalisir keterlambatan guru. Setelah dirundingkan bersama PKM, masalah ini
akan di laporkan ke yayasan atau pun bidang pendidikan dan pengajaran. Pihak
sekolah meminta pendapat dari bidang pendidikan mengenai pemecahan masalah
tersebut, jika menurut bidang pendidikan masalah ini sangat menghambat tujuan
organisasi dan solusi yang dibuat dari pihak sekolah menguntungkan bagi yayasan
dan sekolah, terutama sangat menguntungkan demi tujuan organisasi. Maka,
diambil lah sebuah keputusan yang telah dibuat dari pihak sekolah dan telah
disetujui dari bidang pendidikan. Yaitu, setiap guru mengisi tanda tangan di
kantor yayasan pada 07.15 sebelum bel masuk kelas. Keputusan yang telah diambil
ini, akan ditinjau untuk beberapa hari kedepannya, apakah dapat berjalan dengan
baik atau malah sebaliknya. Jika belum berubah juga, maka dibutuhkan evaluasi
kembali agar dapat mengehentikan masalah tersebut. Inilah salah satu cara yang
telah dimusyawarahkan untuk meminimalisir keterlambatan guru demi tercapainya tujuan
organisasi.
Dari contoh diatas
dapat dikatahui sedikit banyaknya, bahwa langkah langkah kepala sekolah MTs
dalam mengambil keputusan sudah menerapkan langkah – langkah pengambilan
keputusan menurut Mondy dan Premeaux. Yang terdiri dari 5 langkah, yaitu :
1.
Mengidentifikasi masalah atau peluang
2.
Membuat alternatif – alternatif
3.
Mengevaluasi alternatif
4.
Memiliki dan mengimplementasikan
alternatif
5.
Mengevaluasi alternatif
5.Tipe Kepemimpinan
Kepala Sekolah
Berdasarkan langkah –
langkah yang telah dilakukan kepala sekolah dalam mengambil keputusan, dapat di
tarik kesimpulan bahwasanya lebih kurang tipe kepala sekolah MTs Darularafah
merupakan tipe kepala sekolah yang demokratis. Yaitu tipe yang bersifat, antara
lain :
1.
Dalam proses penggerakan bawahan selalu bertitik
tolak dari pendapat bahwa manusia adalah makhluk termulia di dunia.
2.
Selalu berusaha mesinkronisasikan
kepentingan dan tujuan pribadi dari pada bawahannya.
3.
Senang menerima saran, pendapat, bahkan
kritik dari bawahannya.
4.
Selalu menjadikan bawahannya lebih
sukses dari padanya.
5.
Selalu berusaha mengutamakan kerjasama
dan kerja tim dalam usaha mencapai tujuan.
6.
Berusaha mengembangkan kapasitas diri
pribadinya sebagai pemimpin.
7.
Para bawahnnya dilibatkan secara aktif
dalam menentukan nasib sendiri melalui peran sertanya dalam proses pengambilan
keputusan.
6.Proses Komunikasi
dalam Organisasi
Menurut
info yang didapat, bahwasanya komunikasi di MTs Swasta Darularafah pada umumnya
menggunakan pesan. Dengan zaman yang sudah canggih ini, para anggota organisasi
akan dikirimi pesan melalui handphone untuk mengadakan perkumpulan pada jam
sekian di tempat yang telah ditentukan. Misalnya, masalah keterlambatan guru.
Setelah dimusyawarahkan oleh pihak sekolah dan yayasan, maka pihak sekolah akan
menginformasikan hal tersebut kepada para guru. Di dalam forum tersebut akan
dibicarakan apa masalah yang sedang terjadi, dan akan dimusyawarahkan kembali
mengenai keputusan yang telah dibuat sekolah sesuai persetujuan yayasan. Apakah
keputusan tersebut dapat diterima oleh para guru, ataupun para guru mempunyai
pendapat lain yang lebih baik untuk mencapai tujuan organisasi. Intinya, memang
benar sangat dibutuhkan komunikasi yang baik dan lancar antar sesama anggota
agar organisasi tersebut dapat berjalan dengan lancar.
Dari
bentuk komunikasi diatas, hampir dapat dikatakan sesuai dengan pendapat Robbin
dan Coulter mengenai komunikasi didalam organisasi. Menurut Robbin dam Coulter
bahwa pentingnya komunikasi efektif bagi para manajer tidak dapat diabaikan
atas alasan tertentu. Dalam banyak hal setiap manajer selalu terlibat dengan
komunikasi. Tidak hanya dalam satu kegiatan,. Seorang manajer tidak dapat
membuat keputusan tanpa informasi. Karena itu informasi harus dikomunikasikan.
Satu keputusan dibuat, maka komunikasi harus disediakan. Dengan kata lain,
tidak ada keputusan yang dapat dibuat, jika tidak ada gagasan terbaik, sasaran
yang baik dan kreatif. Rencana terbaik, atau rancang ulang – ulang pekerjaan
terbaik, tidak dapat disiapkan tanpa komunikasi.
7.Proses Pengawasan
Dalam
proses pengawasan, kegiatan guru guru serta anggota lainnya mendapat pengawasan
langsung dari kepala sekolah dan SDM dari pihak yayasan. Adapun tujuan
dilaksanakan pengawasan ini, guna menghindari hal hal yang melenceng dari
tujuan organisasi. Dan setidaknya, dengan adanya pengawasan dari atasan para
anggota akan segan melakukan hal hal yang melenceng dari tujuan organisasi. Dan
sejauh ini, berdasarkan informasi yang didapat, seluruh anggota yang telah
ditentukan tugas tugas nya sudah berjalan sebagaimana mestinya. Jadi dapat
disimpulkan bahwa proses pengawasan di MTs Darularafah dilakukan dengan cara
internal, karena pengawasan ditangani langsung oleh kepala.
SMP
SWASTA GALIH AGUNG
1.
A. Profil SMP Swasta Galih Agung
Nama
Sekolah SMP Swasta Galih
Agung
Berdiri 17 Agustus 1996
Surat
Izin Operasional 421.2/4764/PD/2007
Penyelenggara
SekolahYayasan Pesantren Darularafah Raya
Nomor
Identitas Sekolah (NIS) 201390
Nomor
Statistik Sekolah
204070108380
Jenjang
Akreditasi
“B” ( Baik )
Nomor
Sertifikat Akreditas Dp.
002308 BAN-S/M
Jarak
Dari Kota
±25Km
Alamat Jalan Berdikari
Desa
Lau Bakeri
Kec.
Kutalimbaru
Kab.
Deli Serdang
Prov.
Sumatera Utara
Telp/Hp
: 081396234819
Email
Sekolah
smpswastagalihagung@yahoo.com
Nama
Kepala Sekolah dan Nomor Hp Muhammad Daroini, S.PdI / 081361576050
Kategori
Sekolah
Sekolah SPM
Kepemilikan
Tanah
Milik
pengasuh 50.000m2
B.
Visi dan Misi Sekolah
Visi
Menjadi
lembaga pendidikan terkemuka yang menghasilkan insan yang bertaqwa dan terampil
serta berwawasan IPTEK dan olahraga.
Misi
Mengembangkan
sumberdaya guru dan siswa serta meningkatkan sarana dan prasarana sesuai dengan
perkembangan zaman.
C.
Program Kegiatan
Sebagai
Lembaga Pendidikan Islam, SMP Swasta Galih Agung telah memiliki program
kegiatan yang bertujuan untuk mengahasilkan siswi yang berkualitas dalam
keilmuwan, berprestasi dan terampil.
Diantara
kegiatan – kegiatan yang telah terlaksana :
1. Upacara
Bendera
2. Majalah
Dinding SMP
3. Lomba
Kecakapan Baris - berbaris (LKBB)
4. Pramuka
5. Lomba
Cerdas – Cermat
6. Pencak
Silat
7. Latihan
Pidato Tiga Bahasa
8. Latihan
Tari
9. Latihan
Nasyid
10. Olahraga
Prestasi
11. Pemutaran
Film Berbahasa Arab dan Inggris
D.
Rencana dan Konsep Peningkatan Kegiatan Belajar – Mengajar
Sebagai Lembaga
Pendidikan Islam yang memiliki visi kedepan untuk menjadi Lembaga Pendidikan
Terkemuka yang Menghasilkan Insan yang Bertaqwa dan Terampil serta Berwawasan
Iptek dan Olahraga, maka SMP Swasta Galih Agung telah menyusun rencana –
rencana dan konsep – konsep dalam meningkatkan kegiatan belajar – mengajar
siswa yaitu :
1. Meningkatkan
SDM Guru dengan mengadakan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), pengadaan
media pembelajaran visual ( in fokus ) dan pengadaan buku – buku pendukung.
2. Meningkatkan
siswa dengan pengadaan media pembelajaran visual ( in fokus ) dan pengadaan
buku – buku pendukung.
3. Meningkatkan
kualitas bahasa arab dan inggris siswa melalui kegiatan “Tasyji” dan islah
lugot”.( Mendalami dan Memperbaiki Bahasa ) baik bahasa inggris maupun bahasa
arab.
E.
Siswa
1.
Kelas VII:
Jumlah
Siswa : 246
Jumlah
Rombel :8
2.Kelas
VIII:
Jumlah
Siswa : 193
Jumlah
Rombel : 6
3.Kelas
IX :
Jumlah
Siswa : 215
Jumlah
Rombel : 5
Jumlah
Seluruh Siswa : 654
Jumlah
Seluruh Rombel : 19
F.
Pendidik dan Tenaga Pendidik
a.
Kepala Sekolah dan Wakil Kepala Sekolah
NO
|
Jabatan
|
Nama
|
Pend Terakhir
|
Masa Kerja
|
1
|
Kepala Sekolah
|
Muhammad Daroini, S.PdI
|
S1
|
17 th
|
2
|
Wakil Kep.Sekolah I
|
Novi Alfan, S.E
|
S1
|
15th
|
3
|
Wakil Kep.Sekolah II
|
Hotnida, S.Pd
|
S1
|
14th
|
4
|
Wakil Kep.Sekolah III
|
Kaidah Hasibuan
|
S1
|
8th
|
b.
Jumlah Guru menurut Bidang Studi
1.
Pdd. Agama : 27
2.
Bahasa Indonesia : 2
3.
Matematika : 2
4.
Ilmu Peng. Alam : 3
5.
Bahasa Inggris : 2
6.
Ilmu Peng. Sos : 3
7.
Penjaskes : 1
8.
Seni Budaya : 1
9.
PPKn : 1
10.
TIK/Keterampilan : 2
11.
BK : 2
Jumlah : 46 Guru
c.
Tenaga Kependidikan
Jenis
Tenaga Pendukung :
1. Tata
Usaha : 3
2. Perpustakaan :
1
3. Lab.
IPA : 1
4. Teknisi
Komputer : 1
5. Kantin : 3
6. Tukang
Kebun : 1
7. Keamanan : 2
Jumlah : 12
d.
Ruang Belajar, Ruang Kantor, dan Ruang Penunjang
1.
Ruang Belajar : 19 buah
2.
Ruang Belajar Lain :
Perpustakaan : 1 buah
Lab
IPA : 1 buah
Keterampilan : 1 buah
Multimedia :
1 buah
Kesenian :
1 buah
Jumlah
: 5 buah
3.Ruang Kantor
Kepala Sekolah :
1 buah
Wakil Kepala Sekolah : 1 buah
Guru : 1 buah
Tata Usaha : 1 buah
Tamu : 1 buah
Ruang BK : 1 buah
Jumlah : 5 buah
G.
Prestasi Akademik
NO
|
Jenis Lomba
|
Tingkat
|
Peringkat
|
1
|
Festival Drama Bahasa Inggris
|
Kabupaten
|
1
|
2
|
Cerdas Cermat Bahasa Inggris
|
Kabupaten
|
1
|
3
|
Pidato Bahasa Inggris
|
Kabupaten
|
1
|
4
|
Cerdas Cermat
|
Provinsi
|
3
|
H.
Prestasi Non Akademik
NO
|
Jenis Lomba
|
Tingkat
|
Peringkat
|
1
|
Kejuaraan Pencak Silat Remaja
|
Provinsi
|
1
|
2
|
Bola Basket POSPEDA
|
Provinsi
|
3
|
3
|
Sepak Takraw POSPEDA
|
Provinsi
|
1
|
4
|
Badminton POSPEDA
|
Provinsi
|
4
|
5
|
Pencak Silat POSPEDA
|
Provinsi
|
1
|
I.
Kegiatan Ekstra Kulikuler yang Dilaksanakan
1.
Pencak Silat
2.
Pramuka
3.
Pidato
4.
Nasyid
5.
Basket
6.
Badminton
7.
Seni Membaca Al Qur’an
8.
Teater
9.
Kaligrafi dan Letter
10.
Volly
11.
Tenis Meja
12.
Sepak Takraw
13.
Futsal
J.
Kegiatan Keterampilan
1.
Menjahit
2.
Menyulam
3.
Janur dan Merangkai Bunga
4.
Sablon
5.
Drum Band
2. Struktur Organisasi
SMP Swasta Galih Agung
Adapun
pembagian tugas struktural SMP Swasta Galih Agung Pesantren Darularafah Raya
Tahun Pelajaran 2015 – 2016
I.
Kepala Sekolah
Tugas, wewenang, dan tanggung jawab
1. Kepala
Sekolah sebagai pimpinan tertinggi dalam Struktur Organisasi Sekolah.
2. Sebagai
Promotor dalam melaksanakan Kegiatan Belajar Mengajar.
3. Sebagai
Administrator.
4. Sebagai
Supervisor.
5. Sebagai
Motivator.
6. Sebagai
Bendaharawan.
II.
Administrasi Kepala Sekolah
1. Bagan
Organisasi Sekolah
2. Perincian
Tugas Guru
3. Program
Kerja Tahunan
4. Kalender
Pendidikan
5. RAPBS
(Bagian Administrasi PDA Raya )
6. Data
Guru, TU, dan Pegawai
7. Berkas
BP.3 ( Bagian Pengasuhan Dyah)
8. Buku
Tamu Umum dan Khusus
9. Buku
Notulen Rapat
10. Buku
Harian Kerja
11. Buku
Pengumuman
12. Buku
Pembinaan
13. Buku
Tugas Piket
14. Buku
Supervisi
15. Buku
Cuti Guru dan Pegawai
16. Buku
Kurikulum
17. Berkas
Peraturan dan Tata Tertib Sekolah
18. Jadwal
Pelajaran
19. Denah
Sekolah
20. Berkas
Pendidikan Sekolah
21. AD,
ART, Yayasan
22. Kumpulan
Surat Surat Keputusan (SK)
III.
Tugas Wakil Kepala Sekolah (PKS I) / Bidang Kurikulum
1. Rencana
Kerja Guru
2. Revisi
/ Pengembangan Silabus Umum dan Agama
3. Buku
Acuan Pegangan Guru Umum dan Agama
4. Pelaksanaan
Evaluasi Belajar
5. Kisi
– Kisi Penyusunan Test
6. Diagram
Pencapaian Target Kurikulum dan Daya Serap Siswa
7. Kumpulan
Bahan Evaluasi
8. Buku
Catatan Pembinaan
9. Jadwal
Pelajaran
10. Jadwal
dan Dokumentasi Ko Kurikuler
IV.
Tugas Wakil Kepala Sekolah (PKS II) /
Bidang Pengajaran dan Pendidikan
1. Catatan
Pelaksanaan KBM
2. Laporan
KBM Mingguan
3. Menentukan
Guru Pengganti Dalam Proses KBM
4. Laporan
Honor Guru Perbulan
5. Pertemuan
Wali Kelas dan Pengasuhan
6. Mengkoordinir
Laporan Administrasi Wali Kelas
7. Inventarisasi
peralatan Kantor
8. Mengontrol
Pelaksanaan Belajar Malam / Wali Kelas
9. Catatan
Cuti Guru dan Pegawai
V.
Tugas Wakil Kepala Madrasah (PKM III) /
Bidang Kesiswaan
1. Merencanakan
Penerimaan Siswa Baru ( Bekerja Sama dengan Panitia )
2. Menertibkan
Administrasi
a. Buku
Induk Siswa
b. Buku
Klaper
c. Daftar
Nama Siswa Perkelas
d. Absensi
Siswa
e. Daftar
Tamatan
f. Daftar
Penerimaan STTB
g. Buku
Kumpulan Nilai ( DKN )
h. Buku
Rapot
i.
Buku Teguran Siswa
j.
Papan Data Siswa
k. Tata
Tertib Siswa
l.
Buku Mutasi Siswa
3. DAPODIK
4. Mempersiapkan
Acara Kenaikan Kelas
5. Mempersiapkan
Upacara / Apel
6. Karya
Wisata
7. Mengkoordinir
Keamanan dan Ketertiban Siswa Sehari – Hari
8. Mengkoordinir
Kegiatan Insidenti
9. Melaksanakan
Program 5K ( Keamanan, Kebersihan, Keindahan, Ketertiban, dan Kekeluargaan )
VI.
Tugas Staff Tata Usaha
Tata Usaha I
1. Buku
Mutasi Mahasiswa
2. Buku
Klaper
3. Menyiapkan
Buku Kurikulum
4. Buku
Induk Siswa (DAPODIK)
5. Laporan
– Laporan
6. Dokumentasi
Tata
Usaha II
1. Jadwal
Pengajaran
2. Notulen
Rapat
3. Daftar
Kelas
4. Absensi
Siswa
5. Keadaan
Siswa, Guru, dan Pegawai
6. Buku
DKN
7. Daftar
Nilai
Tata
Usaha III
1. Kumpulan
Test
2. Daftar
Invetarisasi
3. Buku
Pegangan Guru
4. Agenda
Surat
5. Surat
Menyurat / Arsip
6. Juru
Ketik
7. Buku
Tamu Umum dan Khusus
8. Buku
Catatan Kelas dan Absensi
VII.
Tugas Guru
1. Membuat
Perangkat KBM dengan lengkap
2. Wajib
hadir 5 menit sebelum mengajar
3. Mengikuti
Apel/ Upacara Mingguan
4. Melapor
Kepada Ka. Sekolah atau Piket bila terlambat hadir
5. Wajib
Meminta Izin dari SDM bila berhalangan hadir atau kepentingan yang tidak dapat
ditunda
6. Meminta
Izin Kepada Ka. Sekolah / Wakil bila akan ada kegiatan KBM diluar Kelas.
7. Tidak
akan meninggalkan kelas sebelum waktu mengajar berakhir
8. Berpakaian
sopan, rapi, dan mengikuti ketentuan yang di tetapkan oleh Yayasan PDA
9. Supervisi
kunjungan kelas insidentil
VIII. Tugas
Guru Piket
1. Mencatat
kehadiran guru
2. Memeriksa
kelas waktu jam belajar
3. Menggantikan
guru yang berhalangan hadir
4. Melarang
siswa yang keluar kelas saat KBM berlangsung
5. Memukul
lonceng / bel pergantian jam belajar
6. Membantu
pelaksanaan acara kurikulum kelas
7. Membantu
pelaksanaan ujian
IX.
Tugas Wali Kelas
1. Sebagai
wakil orang tua sekaligus guru
2. Mengarahkan
anak yang perlu bimbingan
3. Memberikan
motivasi cara belajar yang baik
4. Mengadakan
bimbingan belajar kelompok ( muajjah )
6. Administrasi
kelas yang dipimpin :
a. Absen
siswa
b. Data
tentang siswa
c. Daftar
kelas / Laporan bulanan
d. Mengatur
piket kelas
e. Jadwal
pelajaran di kelas
7. Pengisian
Leger Umum dan Agama
8. Pengisian
Rapot Umum dan Agama
3.Pelaksanaa Kegiatan
Organisai
Didalam
pelaksanaan kegiatan organisasi, SMP Swasta Galih Agung sudah memenuhi fungsi
fungsi manajemen organisasi menurut G.Terry. Berikut adalah fungsi manajemen
organisasi menurut G.Terry :
1.
Perencanaan (Planning)
Yaitu
sebagai dasar pemikiran dari tujuan dan penyusunan langkah langkah yang akan
dipakai untuk mencapai tujuan. Merencanakan berarti mempersiapkan segala
kebutuhan dan apa apa saja kendala yang akan dihadapi kelak untuk mencapai tujuan
organisasi tersebut.
2.
Pengorganisasian (Organization)
Yaitu
mengumpulkan orang orang dan menempatkan mereka sesuai dengan keahlian dan
kemampuan masing masing anggota dalam pekerjaan yang sudah direncanakan.
3.
Penggerakan (Actualing)
Yaitu
menggerakkan organisasi agar dapat berjalan sesuai dengan pekerjaan yang telah
dibagikan kepada setiap anggota, serta menggerakkan seluruh sumber daya yang
ada dalam organisasi agar dapat berjalan dan sesuai dengan tujuan organisasi.
4.
Pengawasan (Controlling)
Yaitu
mengawasi apakah gerakan dari organisasi sudah berjalan dengan baik atau belum.
Serta mengawasi penggunaan sumber daya dalam organisasi agar dapat terpakai
secara efektif dan efisien tanpa ada yang melenceng dari tujuan organisasi.
Dari
beberapa fungsi manajemen menurut G.Terry dapat disimpulkan bahwa SMP Swasta
Galih Agung telah memenuhi itu semua.
1. Mengenai
perencanaan. Dapat dilihat dari visi misi yang telah di buat oleh sekolah yang
bertujuan untuk menjadi lembaga pendidikan terkemuka yang mengahsilkan insan
yang bertakwa dan terampil serta berwawasan IPTEK dan olahraga. Kemudian juga
sudah dipaparkan diatas tentang rencana dan konsep peningkatan belajar
mengajar. Dari bebera contoh perencanaan tersebut dapat disimpulkan bahwa SMP
Swasta Galih Agung telah memenuhi salah satu fungsi, yaitu perencanaan.
2. Mengenai
organization. Dengan adanya struktur organisasi yang telah disusun serta
pembagian tugas yang telah ditentukan kepada setiap anggota nya, maka
kemungkinan besar semua yang telah direncanakan akan berjalan lancar. Dengan
terbentuknya struktur organisasi, serta meletakkannya yang sesuai dengan
keahlian masing masing anggota, berarti sekolah telah mengumpulkan orang –
orang yang akan ikut untuk mencapai
tujuan organisasi, ini benar - benar sangat mendukung agar rencana yang telah
rancang sebaik mungkin dapat terwujud.
3. Mengenai
penggerakan. Dalam hal ini kepala sekolah sudah memberi motivasi serta arahan
kepada para anggota nya untuk bekerja lebih semangat lagi, dan mengurangi
segala pelanggaran. Misalnya saja, kepala sekolah memberitahukan guru agar
tidak terlambat untuk masuk kelas. Begitu juga dengan para siswa, para siswa di
harapkan kedatangan nya sebelum bel berbunyi sebelum guru mata pelajaran
memasuki kelas. Dengan adanya penggerakan ini lah segala rencana yang telah di
rancang dapat berjalan dengan baik.
4. Terakhir
mengenai pengawasan. Setelah dibuat struktur organisasi serta pembagian tugas
untuk setiap anggotanya, harus ada pengawasan ke lapangan untuk memastikannya,
apakah tugas yang telah diberi telah terlaksana atau belum. Dengan contoh
diatas, mengenai masuk kelas. Setelah dibuat peraturan itu, kepala sekolah SMP
Swasta Galih Agung dan dibantu oleh PKS 3 akan memantau bagaimana perkembangan
nya. Jika masih ada yang melanggar, maka rencana rencana yang telah dibuat
memerlukan evaluasi untuk merubah kepada yang lebih baik lagi.
Dari
penjabaran fungsi – fungsi diatas, dapat dipastikan bahwa SMP Swasta Galih
Agung sesuai dengan fungsi manajemen menurut G. Terry. Yang mempunyai 4 fungsi,
antara lain ; planning, organization, actualing, dan controlling.
4. Bentuk Kepemimpinan
Kepala Sekolah dalam Pengambilan Keputusan
Tidak
jauh beda dengan MTs Swasta Darularafah. Dalam pengambilan keputusan, kepala
sekolah terlebih dahulu merundingkannya kepada PKS mengenai masalah yang sedang
terjadi dan bagaimana solusi nya. Misalnya saja, mengenai pelaksanaan upacara
pada hari guru. Selama ini ketika tiba nya hari guru, di sekolah tidak pernah
diadakan upacara. Semua terlihat biasa jika dipandang dari luar, mungkin hanya
ada beberapa kelas yang memiliki inisiatif untuk merayakannya di dalam kelas,
dengan guru – guru mata pelajaran yang masuk pada hari itu. Dan pada suatu
hari, dari kelas IX berinisiatif untuk melaksanakan upacara pada hari guru.
Mereka melaporkan ide ini kepada kepala sekolah. Kemudian kepala sekolah pun
mengajak para PKS untuk berunding, apakah ide mereka dapat diterima atau tidak.
Apakah keuntungan serta kemungkinan kerugian yang akan didapat, apa saja
kebutuhan yang diperlukan, bagaimana solusi terbaik untuk acara tersebut.
Setelah di musyawarahkan, dan dianggap akan membawa dampak yang lebih baik
kedepannya, juga sebagai penghargaan terhadap guru guru yang telah mengajarkan
para murid, akhirnya ide mereka diperbolehkan. Kepala sekolah pun memanggil
salah satu perwakilan dari kelas IX, dan beliau memberitahukan bahwa sekolah
akan membantu segala kebutuhan yang diperlukan untuk pelaksanaan upacara pada
hari guru kelak. Ketika berlangsungnya acara tersebut, maka dapat dipantau
bagaimana proses berjalannya acara ini. Dan diadakanlah evaluasi untuk
perbaikan kedepannya agar lebih baik.
Dari
contoh diatas dapat dikatahui sedikit banyaknya, bahwa langkah langkah kepala sekolah
SMP dalam mengambil keputusan sudah menerapkan langkah – langkah pengambilan
keputusan menurut Mondy dan Premeaux. Yang terdiri dari 5 langkah, yaitu :
1.
Mengidentifikasi masalah atau peluang
2.
Membuat alternatif – alternatif
3.
Mengevaluasi alternatif
4.
Memiliki dan mengimplementasikan
alternatif
5.
Mengevaluasi alternatif
5,Tipe Kepemimpinan
Kepala Sekolah
Berdasarkan
langkah – langkah yang telah dilakukan kepala sekolah dalam mengambil
keputusan, sebenarnya hampir sama dengan tipe kepemimpinan yang ada di MTs
Swasta Darulrafah. Dan dari beberapa kasus yang telah dibahas sebelumnya, dapat
di tarik kesimpulan bahwasanya lebih kurang tipe kepala sekolah SMP Swasta
Galih Agung merupakan tipe kepala sekolah yang demokratis. Yaitu tipe yang
bersifat, antara lain :
1.
Dalam proses penggerakan bawahan selalu
bertitik tolak dari pendapat bahwa manusia adalah makhluk termulia di dunia.
2.
Selalu berusaha mesinkronisasikan
kepentingan dan tujuan pribadi dari pada bawahannya.
3.
Senang menerima saran, pendapat, bahkan
kritik dari bawahannya.
4.
Selalu menjadikan bawahannya lebih
sukses dari padanya.
5.
Selalu berusaha mengutamakan kerjasama
dan kerja tim dalam usaha mencapai tujuan.
6.
Berusaha mengembangkan kapasitas diri
pribadinya sebagai pemimpin.
7.
Para bawahnnya dilibatkan secara aktif
dalam menentukan nasib sendiri melalui peran sertanya dalam proses pengambilan
keputusan.
6.Proses Komunikasi di
SMP Swasta Galih Agung
Proses
komunikasi di SMP Swasta Galih Agung tidak jauh berbeda dengan proses
komunikasi di MTs Swasta Darularafah, yaitu menggunakan pesan. Dengan zaman
yang sudah canggih ini, para anggota organisasi akan dikirimi pesan melalui
handphone untuk mengadakan perkumpulan pada jam sekian di tempat yang telah
ditentukan. Misalnya, seperti acara upacara hari guru. Setelah dimusyawarahkan
oleh pihak sekolah dan yayasan, maka pihak sekolah akan menginformasikan hal
tersebut kepada para guru. Di dalam forum tersebut akan dibicarakan apa
kegiatan yang akan dilaksanakan. Apa apa saja yang akan diperankan oleh para
guru pada acara tersebut, dan akan dimusyawarahkan kembali kepada para guru
mengenai keputusan yang telah dibuat sekolah sesuai persetujuan yayasan. Apakah
keputusan tersebut dapat diterima oleh para guru, sekiranya para guru mempunyai
ide ide yang menarik demi mensukseskan acara. Dengan berjalan nya komunikasi
yang baik, maka informasi ataupun hal hal penting dapat diketahui oleh seluruh
anggota, sehingga seluruh acara yang telah dirancang demi mencapai tujuan
organisasi dapat berjalan sesuai harapan.
Dari
bentuk komunikasi diatas, proses komunikasi SMP Swasta Galih Agung hampir sama
dengan proses yang dilakukan di MTs Swasta Darularafah, dan dapat dikatakan
sesuai dengan pendapat Robbin dan Coulter mengenai komunikasi didalam
organisasi. Menurut Robbin dam Coulter bahwa pentingnya komunikasi efektif bagi
para manajer tidak dapat diabaikan atas alasan tertentu. Dalam banyak hal
setiap manajer selalu terlibat dengan komunikasi. Tidak hanya dalam satu
kegiatan,. Seorang manajer tidak dapat membuat keputusan tanpa informasi. Karena
itu informasi harus dikomunikasikan. Satu keputusan dibuat, maka komunikasi
harus disediakan. Dengan kata lain, tidak ada keputusan yang dapat dibuat, jika
tidak ada gagasan terbaik, sasaran yang baik dan kreatif. Rencana terbaik, atau
rancang ulang – ulang pekerjaan terbaik, tidak dapat disiapkan tanpa
komunikasi.
7.Proses Pengawasan di
Sekolah
Dalam
proses pengawasan, kegiatan guru guru serta anggota lainnya mendapat pengawasan
langsung dari kepala sekolah dan SDM dari pihak yayasan. Adapun tujuan dilaksanakan
pengawasan ini, guna menghindari hal hal yang melenceng dari tujuan organisasi.
Dan setidaknya, dengan adanya pengawasan dari atasan para anggota akan segan
melakukan hal hal yang melenceng dari tujuan organisasi. Dan sejauh ini,
berdasarkan informasi yang didapat, seluruh anggota yang telah ditentukan tugas
tugas nya sudah berjalan sebagaimana mestinya. Jadi dapat disimpulkan bahwa
proses pengawasan di SMP Swasta Galih Agung dilakiikan dengan cara internal,
karena pengawasan ditangani langsung oleh kepala sekolah.
Kesimpulan ( baik buruk
sekolah )
Setelah
dilakukannya survey terhadap kedua sekolah, dapat disimpulkan bahwa pada
umumnya untuk organisasi yang berada di kedua sekolah tersebut sudah berjalan
sangat baik. Akan tetapi, tetap saja ada kekurangan ataupun kelebihan dari
masing – masing sekolah. Dapat dilihat dari visi misi yang berbeda dari setiap
sekolah. Adapun kekurangan dan kelebihan di masing masing sekolah, yaitu : di
MTs Darularafah kurang menata bagaimana keadaan sekolah, sehingga untuk
menunjukkan bahwa itu adalah kawasan MTs Darularafah saja tidak ada, seperti
papan nama atau sebagainya. Dan untuk identitas seperti itu, di SMP Swasta
Galih Agung terdapat papan nama yang menunjukkan bahwa itu adalah kawasan SMP
Swasta Galih Agung ( dapat dilihat di koleksi foto). Adapun kelebihan dari MTs
Darul Arafah, para santri yang menuntut ilmu disana telihat lebih aktif dari
pada siswa yang ada di SMP Swasta Galih Agung. Dapat dilihat dari hasil
prestasi yang di dapat para anak santri, lebih banyak dari pada dyah (siswa
perempuan). Padahal untuk struktur dan fungsi – fungsi kerja yang telah di
bagikan sudah sangat bagus. Mungkin guru – guru di SMP belum dapat memotivasi
para muridnya seperti yang dilakukan guru guru di MTs, sehingga hanya sedikit
prestasi yang dapat di raih oleh para murid di dyah dari pada di santri. Akan
tetapi, jika diliihat dalam keseharian. Keadaan di SMP lebih terlihat bersih
nyaman dan damai, dari pada keadaan di sekitar MTs. Mungkin dikarenakan di SMP
seluruh murid nya perempuan dan guru guru nya lebih banyak perempuan, itu yang
menyebabkan suasan lebih nyaman. Sedangkan di MTs, seluruh murid nya laki laki,
begitu juga dengan para guru lebih banyak laki laki, jadi dapat telihat sedikit
keras untuk kawasan MTs.
Demikianlah
hasil survey mengenai pelaksanaan organisasi yang terdapat di dua sekolah.
Dengan adanya organisasi semua orang dapat belajar untuk bekerja sama dan
saling membantu. Untuk sebuah tujuan yang sempurna, harus dibutuhkan suatu
organisasi yang di dalamnya terdapat kumpulan orang yang dapat diajak bekerja
sama demi mencapai satu tujuan.
KOLEKSI FOTO FOTO SELAMA BERADA DI PESANTREN
DARULARAFAH RAYA
MTs Swasta Darularafah
r
SMP Swasta Galih Agung
SEKIAN
Komentar
Posting Komentar